Sigra...... selama kurang lebih menemani selama 2,5 tahun maka sudah saatnya berpisah dengan Sigra. Sebenarnya cukup sayang kenapa Sigra dijual, tetapi mengingat Sigra yang kami beli seken sebelumnya ini transmisinya manual jadi cukup membuat grogi istri untuk pakai mobil ini apalagi dipakai di Balikpapan yang medannya banyak perbukitan.
.jpeg)
Sonet..... menjadi pilihan terakhir untuk menjadi mobil pengganti Karimun yang sudah terasa kekecilan ketika membawa anak-anak yang sudah mulai beranjak besar. Ada beberapa kandidat mobil pengganti sebetulnya hanya saja pilihan dipersempit kearah mobil mini SUV 5 seater karena yang 7 seater sudah ada Sigra yang setia menemani. Di Indonesia line up mini SUV ini antara lain Raize / Rocky, WRV, Sonet, dan kawan-kawannya. Kita coba bahas Raize turbo vs WRV E vs Sonet type premier karena kebetulan orang tua saya punya Raize dan WRV serta sempat saya kendarai dengan periode yang cukup untuk merasakan feelnya. Pada masing-masing kategori saya urutkan dari yang saya suka pada urutan awal. Btw, review Raize 1.0 AT turbo ada di artikel sini
 |
| pic from Gridoto |
Sonet.... menjadi pilihan saya dan istri ketika mencari pengganti Karimun yang sebelumnya kami jual. Jadi bukan ganti ke yang kecilnya sama justru upgrade ya? iya karena anak-anak sudah besar dan mengigat pakai Karimun cukup membuat istri saya yang tidak senang nyetir cukup lelah untuk jemput anak-anak dengan jarak kurang lebih 25 km apalagi kalau sedang saya tinggal dinas keluar kota.
Parkir outdoor..... mungkin menjadi kendala bagi kebanyakan orang yang tidak memiliki tempat parkir kendaraan tanpa atap. Bagi saya juga ini merupakan kendala karena rumah dinas saya di Balikpapan atap parkirannya hanya mupuni untuk 1-1/4" bagian mobil saja sehingga salah satu mobil perlu parkir di luar rumah, alhamdulillah nya didepan rumah ada ceruk yang bisa dimanfaatkan untuk parkir sehingga hampir seluruh badan mobil masuk ke dalam halaman hanya saja masih beratapkan langit.
36,154 km...... dan 4-1/2" tahun adalah waktu yang kami habiskan bersama si Mumun. So far tidak ada kendala berarti selain knalpot dibagian belakang udah mulai banyak bunyi-bunyian pada putaran RPM 1,200 - 1,800. Problem ini belum solved juga setelah saya coba ganti engine mounting, ganti karet gantungan knalpot serta las ulang lagi di bagian sambungan yang tempo hari patah untuk kedua kalinya. Bunyi hilang beberapa bulan kemudian mulai timbul lagi sekitar 50% nya, sepertinya masalah ada pada bagian saringan knalpot itu sendiri karena usia.
.jpeg)
Raize..... sudah kurang lebih 1 tahun menjadi mobil pengganti Silvi alias silver Grand Livina (ANGL) yang terakhir mejadi kendaraan operasional ayah dan ibu saya di Jakarta. Raize yang kami pilih adalah 1000cc turbo AT dengan dual CVT GR series.
Raize menjadi kandidat utama dengan pertimbangan mobil yang baru release selama 1 tahun dan juga cari mobil yang lebih pendek dari Livina supaya lebih memudahkan orang tua ketika manuver. Teknologinya juga jadi pertimbangan karena mobil ini mengarah ke smart car sehingga banyak kemudahan yang ditawarkan. Selain itu yang jadi nilai plusnya lagi mesin 1000cc dengan turbo, sedangkan yang masih agak kami skeptis adalah transmisi CVT nya karena di ANGL sebelumnya itu CVT lemot banget tarikan bawahnya.
Nah pada artikel ini kenapa baru saya tulis reviewnya? kebetulan ketika mudik idul Adha lalu berkesempatan dikasih pinjam 6 hari baik itu dalam dan luar kota dengan total millage sebanyak kurang lebih 450 km, seperti apa sih? cekidot.....
Velg dan Ban..... menurut saya merupakan bagian eksterior mobil yang kalau sedikit saja kita berikan touch up maka efek visualnya langsung jelas terlihat. Baik itu melakukan pergantian velg, ubah size ban, maupun permainan warna velg. Sejak ambil Sigra September tahun lalu, saya paling kurang sreg sama bagian velg nya memang, velg masih standar dan menggunakan penutup velg / dop roda yang sayangnya dop tersebut udah banyak lecet maupun terkelupas cat silvernya.
Mau ganti velg bisa saja tapi kok sayang karena ujung-ujungnya toh mobil ini kalau saya pindah tugas pasti akan saya jual kembali di Balikpapan, mau cat ulang dop nya kok mahal juga ditawari harga Rp. 700,000 - Rp. 1,000,000 (dengan cat Suzuka - Danagloss) malahan hampir seperti beli dop ori yang baru, mau beli dop model lain kuatir dengan build qualitynya atau bentuk actualnya kurang bagus dan tetap harus diberikan cable ties sebagai proteksi.
Bunyi Getar...... setelah melakukan penggantian engine mounting di Karimun (artikel ada disini) sehingga bunyi-bunyi di knalpot hilang, ternyata beberapa hari kemudian bunyi-bunyian tersebut kembali lagi hadir dan lama-lama kami menjadi terusik kembali. Last try I guess, mari kita coba dengan ganti karet gantungan knalpot dan gak pakai lama langsung saya cari di market place karet gantungan knalpot ori dimana dibutuhkan 3 buah untuk di sisi belakang Karimun Wagon R saya.
Cover / sarung mobil...... telah menjadi pertimbangan saya karena Sigra sering sekali parkir di luar car port karena kebetulan car port yang ada hanya mencukupi untuk 1 buah mobil saja. Kali ini mau coba cover yang harganya murah sekitar Rp. 100,000 an saja dan pilihan jatuh ke cover plastik transparan.
Getar....... ini yang dialami Karimun istri saya setelah 3 tahunan dan sekitar 26,000 km berjalan. Getaran terasa pada RPM 1,500 - 2,000 kadang terasa dari daerah mesin dan seringnya terasa bergetar sampai knalpot dibelakang. Setelah panggil mekanik dan juga baca-baca curhatan pemakai di grup FB maka di vonis harus ganti engine mounting.
Mogok....... karena ada mainan baru si Sigra tentunya saya tidak tahan untuk mulai modif sana sini terutama modif perlampuan. Additional stop lamp yang saya pasang sendiri ada di artikel sini, selain itu saya berencana pasang DRL untuk di bagian depan. Supaya DRL ini menyala ketika kontak maka kita harus cari listrik yang akan on ketika mobil di stater, disinilah masalah berawal dimana saya mau test ambil listrik dari fuse ECU yang ada di bagian mesin. Cabut sekering lalu masukkan kabel, karena feeling gak enak saya cabut kabel lalu pasang sekering lagi, ealah ternyata mobil gak mau hidup mesin nya cuma cranking bunyi stater saja.
Sigra..... akhirnya setelah 1 tahun lebih tinggal di kota Balikpapan, kami memutuskan menambah armada roda 4. Dengan pertimbangan 3 orang anak sudah full sekolah tatap muka dengan jam pulang sore dan kadang berbeda jam pulangnya serta yang paling penting adalah membantu istri antar jemput supaya tidak kelelahan di jalan. Kriteria utama adalah mobil 7 seater mengingat saat ini sudah ada Karimun Wagon yang sudah menemani kami selama 3 tahun.
Ban depan..... setelah 3 tahun mengaspal sejauh 24,600 km ban bawaan GT Radial Champiro Eco bagian depan sudah waktunya diganti, terlihat sekali dengan adanya kebotakan di sisi luar ban dan bagian tengah sudah habis rata sampai TWI nya (mohon maaf kelupaan saya foto). Performance juga semakin memburuk karena sudah sering selip di jalan beton menanjak dikala hujan.
Setelah browsing-browsing dan mencari ban yang gradenya diatas Champiro Eco, Continental Comfort Contact CC6 menjadi pilihan dan terpaksa ditebus dengan harga relatif tinggi dari Jakarta karena penggantian dilakukan di Balikpapan. Sebenarnya saya cari Dunlop LM series cuma kok tidak ada di toko ban incaran saya ini, sekalian juga mencoba brand lain selain Dunlop.
Silvi..... silver Livina sudah genap menemani selama 6 tahun sejak 2016 dimana dulu Silvi kami beli baru gres dari dealer. Setelah 3.5 tahun kami beli mobil lagi yaitu Karimun Wagon R untuk keperluan istri antar jemput sekolah. Sejak saat itulah sekitar akhir 2019 Livina saya berikan ke orang tua untuk mereka pakai sehari-hari sampai akhir April kemarin genap 6 tahun (61,973 km) kami jual.
Beberapa modifikasi sudah saya lakukan dan sebagian besar bisa ditelusuri di blog ini antara lain: installasi Broquet, pemasangan alis led depan belakang, retract kaca spion, penggantian head unit, pemasangan speaker di pintu belakang, pemasangan throttle body spacer, penggantian karet support shock belakang anti ambles, dan masih banyak lainnya.
Pindahan....... ya sudah lama sekali tidak update blog karena sibuk pindahan ke Balikpapan dalam rangka dinas. Pindahan ini tentunya menyita waktu, tenaga, dan pikiran sehingga menghasilkan 1 mobil, koneng (Aerox), RedZee (Z900), dan 18 collie barang rumah tangga yang juga akan menyertai kepindahan kami.
Mika Lampu........ pada mobil yang berumur biasanya mika lampu utama nya akan mulai kekuningan atau kusam sehingga merusak estetika kendaraan. Begitu juga yang terjadi pada si Silvi yang usianya sudah hampir 5 tahun ini.
Transmisi matic...... pada kendaraan roda empat saat ini sudah menjadi default, baik yang automatic conventional, CVT, triptronic, dan turunan lainnya. Sangat berbeda dengan jaman dahulu dimana transmisi matic adalah hal yang menurut saya tergolong wah.
ANGL 2016 saya si Silvi saat ini baru menempuh jarak sekitar 58,000 km, dimana kalau mengacu ke panduan perawatan dari bengkel resmi Nissan pergantian oli transmisi ada di 100,000 km. Nah, karena saya mulai mendengar bunyi-bunyi halus di transmisi ketika mesin dingin tapi hilang ketika mesin panas maka saya bawa lah si Silvi ini ke toko oli Toda.
.jpeg)