Sonet..... menjadi pilihan terakhir untuk menjadi mobil pengganti Karimun yang sudah terasa kekecilan ketika membawa anak-anak yang sudah mulai beranjak besar. Ada beberapa kandidat mobil pengganti sebetulnya hanya saja pilihan dipersempit kearah mobil mini SUV 5 seater karena yang 7 seater sudah ada Sigra yang setia menemani. Di Indonesia line up mini SUV ini antara lain Raize / Rocky, WRV, Sonet, dan kawan-kawannya. Kita coba bahas Raize turbo vs WRV E vs Sonet type premier karena kebetulan orang tua saya punya Raize dan WRV serta sempat saya kendarai dengan periode yang cukup untuk merasakan feelnya. Pada masing-masing kategori saya urutkan dari yang saya suka pada urutan awal. Btw, review Raize 1.0 AT turbo ada di artikel sini
pic from Gridoto |
Penampilan Luar
Ini point agak sulit sebetulnya untuk saya bikin urutan karena saya senang semuanya. Kita coba bahas masing-masing saja ya
Sonet bagian depan nya saya senang dengan tiger nose nya, design lampunya yang agak lain beserta dengan DRL alis dibagian atas lampu yang juga merangkap lampu sen meski bukan tipe running sen. Bagian buritan juga model semok lebih cantik lagi ketika lampu kecil menyala. Overall penampilan sonet ini lebih ke anggun dan elegan dan dulu memang saya jatuh hati pada pandangan pertama sama Sonet ini.
WRV modelnya tegas di bagian depan nya, tarikan body bagian samping juga tegas dan galak cuma sayang bagian belakangnya kurang gimana gitu terlalu biasa menurut saya. Overall WRV ini juga modelnya lebih ke macho.
Raize bagian depan tegas dengan lampu yang tidak terlalu runcing seperti WRV, bagian belakang Raize saya juga lebih senang dibandingkan WRV. Overall model Raize ini lebih ke macho dan pantas banget kalau dibuat jadi model Alto dengan mengubah bagian ban dan velg
pic from berkendara |
Interior
Sonet jadi juara lah jelas disini karena kesan pertama saya lihat dashboard penuh dan complicated banyak tombol-tombol sampai setir juga full tombol. Setirnya juga terlihat mewah dengan aksen silver dan chrome nya. Design lubang AC juga modelnya vertical tidak horizontal seperti mobil kebanyakan. Jok sudah full kulit begitu juga dengan door trim banyak kulitnya. Sunroof yang bisa dibuka tutup dan tilt juga jadi point utama Sonet mengalahkan Raize dan WRV
pic from Google versi luar negeri berbeda di head unit |
pic from Otomotif |
Raize dashboard secara umum mirip dengan line up toyota dan daihatsu seperti avanza xenia dan rocky. Elegan dengan model simplenya. Sayangnya jok masih fabric dengan sedikit sentuhan kulit tidak seperti 2 mobil lainnya
pic from otomotif |
pic from otomotif |
WRV nothing special cukup elegan dengan model simplenya. Jok sudah banyak menggunakan kulit meski ada bagian yang fabric nya
pic from oto |
Fitur
Ketiga mobil mostly mempunyai fitur yang sama yaitu keyless entry, start stop button, climate control, 5 seater, steering wheel button, on-off traction control, head unit support android & iphone, dan daytime running led.
Sonet menjadi juara disini dan menurut saya wajar karena dengan rentang harga yang mirip mobil Korea (dan non Jepang lainnya) harus mempunyai nilai jual lebih terutama dari segi fitur. Cruise control, ventilated seat untuk 2 seat depan dengan 3 speed fan berbeda, driving mode (eco - normal - sport), dan traction control (snow - mud - sand), wireless charging phone, Bose head unit beserta Bose speaker, 6 point airbag, dan start engine by remote jadi fitur unggulan Sonet dibandingkan 2 mobil lainnya.
pic by gridoto |
Raize dan WRV sebetulnya mirip dimana Raize mempunyai driving mode (meski hanya ada pilihan normal dan power), arah ban depan ketika parkir, serta tampilan digital MID yang bisa diubah-ubah sedangkan WRV unggul di start engine by remote dan open trunk only by remote.
Fun to Drive
Raize juaranya disini, mobil ini very fun to drive karena tidak terasa turbo lag, mesin 3 silinder responsif, dan CVT nya responsif ditambah adanya paddle shift yang bisa aktif dengan transmisi tetap di D. Raize gasnya di towel dikit langsung ngacir mobilnya ditambah lagi bobot mobil yang hanya 1,025kg membuat power to weight ratio terasa dominan di Raize yang sangat gesit di perkotaan. Downsidenya adalah suspensi belakang terlalu lembut sehingga ada gejala body roll, ketika melibas speed trap dan jalan menikung pasti bagian buritan terbuang. Downside yang saya rasakan di bagian top speed yang terlihat mobilnya seperti ngoyo atau maksa mesinnya meraung-raung.
Sonet diposisi kedua setelah Raize lebih terasa mantap ketika di high speed, terasa karena beratnya lebih berat dibanding 2 mobil lainnya (sekitar 1,600 kg) terlihat dari tebalnya plat mobil yang digunakan. Transmisi CVT nya juga menyenangkan membuat mobil 1500 cc tanpa turbo ini responsif meski tenaga agak tertahan sehingga perlu tambah gas sedikit biar ngibrit. Jauh lebih enak jika dibandingkan ANGL yang pernah saya miliki. Sonet juara di bagian respon kemudi nya, setir dibelokin dikit mobil langsung nurut untuk belok. Handling di high speed lebih baik dibandingkan Raize and WRV
WRV posisi ketiga, mesin 1500cc dan transmisi CVT menghasilkan mesin responsif sejak RPM bawah yang khasnya Honda semenjak dahulu kala. Kayanya itu aja kelebihannya, downsidenya suspensi paling keras dibandigkan 2 mobil lainnya bahkan menurut istri saya suspensi feelnya seperti mobil Karimun. Bobot WRV ini sedikit lebih berat dari Raize yaitu di kisaran 1,100 sampai 1,200 kg.
Konsumsi BBM
Raize dengan cc terkecil disini sepertinya jadi juara karena di MID dengan driving style eco saya didalam kota yang mix macet dan tol dalkot masih dapat 1 : 16 dengan effortless.
Sonet dan WRV sesama 1500 cc kelihatannya sama saja konsumsi bensin nya. Sonet di Balikpapan dalam kota yang banyak mengahadapi jalanan bukit average MID di 1 : 14 an kalau lagi kalem banget bisa di 1 : 15 saja mentoknya untuk perjalanan selama 1 week dengan jarak sekitaran 300 km. WRV di Tangsel juga average lebih irit sedikit tetapi medan nya kan tidak berbukit.
Semua diatas ini adalah fuel consumption di MID ya, kalau pakai metode full to full dan hitung manual untuk Sonet konsumsi nya 1 : 10 - 12 saja
Perawatan
Karena mobil baru pasti mengandalkan servis di bengkel resmi sekedar servis rutin saja karena mobil baru keluar dari dealer. Sonet dan Raize mirip-mirip biaya servis nya sekitar satu jutaan saja sedangkan WRV jika ambil paket servis dari Honda untuk bundling beberapa kali servis bisa lebih murah sehingga dibawah 1 juta harga tiap kedatangannya
Nilai Jual Kembali
Di Indonesia Toyota dan Honda sudah pasti juara untuk nilai jual kembali mobilnya dibandingkan dengan KIA, ya semua karena memang pasar trendnya seperti itu tidak bisa dipungkiri mobil non Jepang harganya pasti jatuh. Tapi saya biasa membeli mobil untuk dipakai jangka waktu lama jadi ya tidak terlalu memikirkan harga jual kembali mobil.
semoga bermanfaat....
No comments:
Post a Comment