Flashback…… coba menulis cerita touring bulan November 2014 bersama
VICO riders juga. Dulu anggotanya belum banyak jadi touring kali ini tanggal 15
– 16 November 2014 diputuskan jalan ke Pelabuhan Ratu salah satu kota di pesisir
pantai selatan Jawa Barat, jaraknya sektiar 140 KM tidak terlampau jauh. Yang ikut
hanya 3 riders saja… si biru, beserta sudaranya si merah ER6N, dan juga1 Vixion
Tikum diputuskan jam 06.30 di pom bensin Bogor setelah per-empatan tol Bogor outer ring road. Saya berangkat sendiri dari rumah sedangkan 2 teman lainnya via raya Bogor. Dari rumah jalan 5.40 jalanan sudah terang and ramai sampai di tikum jam 6.15 ternyata nomor 1 datangnya. Sekitar 15 menit kemudian satu rider ER6N datang tapi tidak barengan dengan rider vixion. Setelah beberapa saat 6.45 barulah teman rider satu ini balas WA dan bilang: “sorry baru bangun” walah….. tepok jidat deh. Langsung kami suruh cepetan datang, kita tungguin.gak sabar juga karena sudah berkali-kali rombongan motor terutama moge banyak yang lewat didepan pom bensin ini. Alhasil 7.45 barulah kita menembus Bogor – Ciawi – Sukabumi Raya kemudian belok di Cikidang. Lewat Cikidang ini barulah traffic jauh berkurang setelah sebelumnya lumayan kena macet di beberapa titik pasar Sukabumi raya.
Perjalanan di jalan Cikidang ini bisa menjadi seru sandainya
speed bisa tinggi, tapi kami memutuskan pelan-pelan saja, hiks….. tapi ada
untungnya juga karena si biru sempat ngambek kena penyakit tangki berkarat dan
saya masih nunggu tangki baru datang dari Thailand. Jadi gak bisa RPM tinggi
karena ada gejala bensin telat turun dan motor batuk-batuk. Kami sempat singgah
di dua pom bensin untuk refuel khawatir di Pelabuhan Ratu tidka ada pertamax
ternyata mereka tidak ada stok juga. Akhirnya rehat sejenak sekitar pukul 9.45
di rest area yang kanan kirinya hutan, enak juga menikmati udara segar di
daerah hutan ini (saya gak tau nama area nya). Sempat diputuskan seandainya di
Pelabuhan Ratu tidak ada pertamax maka tour ke pantai Sawarna di cancel saja
karena bensin tidak bakal cukup untuk bolak balik.
Tanya ke ibu yang punya warung apa Pelabuhan Ratu masih jauh
bu? Dijawab ya sekitar 1 KM lagi. Wah kita jadi bersemangat karena sudah dekat…….
Setelah berjalan lewat dari 1KM kok belum sampai juga, wah ternyata masksudnya
1 jam perlanan lagi. Hahaha masuk kota pelabuhan ratu saya memperhatikan banyak
sign arah evakuasi seandainya terjadinya tsunami. Indonesia sejak tertimpa
musibah Tsunami beberapa kali sudah
mulai berbenah dan menyiapkan kota di pesisir untuk keadaan darurat.
Alhamdulillah ketemu juga pertamax di pom bensin Pelabuhan Ratu ini setelah
sebelumnya sempat dag dig dug juga. Kami lanjut menginap di Bunga Ayu Resort
yang semua kamarnya menghadap ke laut Selatan dan waktu menunjukkan pukul 11.30
Bunga Ayu Resort |
Pukul 13.00 kami keluar hotel lagi untuk lanjut ke pantai
Sawarna sekitar 60 KM or 1 jam perjalanan tapi lunch dulu di resto recommended
berdasarkan mbak Google dan lokasinya juga based on Google. Setelah berputar-putar
dan bertanya ke penduduk kok resto nya gak ada, wah kena wrong location juga
nih. Sempat juga berhenti di bahu jalan dan rider Vixion manggil rider ER6N
untuk memastikan lokasinya benar, saya posisi paling depan sambil nengok ke
belakang. Tiba-tiba motor naked tersebut roboh dengan sendirinya. Walah…. Masih
kinyis-kinyis padahal. Rupanya stang juga sedikit tertekuk karena motor doi
belum pakai piranti frame slider dan juga waktu rehat siang saya sempat
cari-cari juga side stand extender supaya kaki standar tidak amblas ke tanah or
pasir, kira-kira seperti ini bentuknya.
Akhirnya kita lunch di warung padang juga deh, karena ada
yang khawatir kena getok harga tinggi kalau makan di resto ikan pinggir laut. Kemudian
kembali lagi ke tukang tambal ban dekat hotel, sebelumnya ban belakang motor
saya habis anginnya kena paku dan nambal di tambal ban ini juga. Kami pinjam
pipa untuk mengembalikan handle yang sedikit bengkok.
Karena hari sudah terlalu sore tidak mungkin ke Sawarna,
akhirnya diputuskan jalan ke klenteng Dewi Kwan Im dengan bertanya-tanya pada
penduduk sekitar dan juga hujan lebat mulai turun. Mulai masuk jalan kecil
jalanan mulai menanjak dan meliuk-liuk tapi hujan juga semakin lebat dan
semakin gelap. Sebelah kanan jurang dan kiri bukit yang kadang batu batuan dari
bukit dan tanah turun ke jalan jadi
memaksa saya menghindari. Benar saja didepan ada tanah longsor, sekitar 100
meter motor kami jalankan sambil terselip-selip. Walah mules juga kalau sempat
jatuh karena tergelincir, tapi kan ini juga yang bikin seru pengalamannya. Naik
terus sampai menembus kabut dan beberapa spot tanah longsor yang juga sudah
dibersihkan, kami mulai berpikir kok tidak sampai-sampai juga ya. Akhirnya Tanya
lagi ternyata salah jalan, sudah terlalu jauh melenceng rupanya. Terpaksa putar
balik lewat jalur yang sama. Karena sudah gelap sekitar pukul 17.30, kami
putuskan saja kembali ke hotel dan makan malam dulu. Pengalaman tidak
terlupakan memang dan menegangkan juga, kalau nasib tidak baik bisa saja
tertimpa longsor atau motor jatuh, tidak lupa juga ada ancaman begal. Alhamdulillah
masih dalam lindunganNya. Setelah selidik ternyata jalur tadi itu adalah jalur alternative
yang tembus ke pantai Pangandaran.
Pagi hari akhirnya kami hanya jalan-jalan di pantai saja
karena hotel juga punya akses lansung ke pantai,
Sunrise |
Setelah puas check out jam
10.00 sambil foto-foto dulu dengan tunggangan. Tadinya saya mau coba sampai ke
pasir yang terkena air laut, tapi susah juga motor keburu ambles ban
belakangnya. terpaksa gak bisa sampai pinggir laut persis. Buat berdirikan motor juga gak bisa pakai standar akhirnya saya
bikin saja ban belakang sebagai standar seperti ini.
Kembali lagi ke rumah dan pisah di Bogor as usual. Thanks
riders buat touring nge tes jas hujannya. Foto-foto dikit karena rider vixion
lupa mulu kalau diminta fotonya. Tidak lupa kasih oleh-oleh ke krucil pasir laut yang sukses bikin side bag robek dikit dan lanjut cuci motor sama si mas.
No comments:
Post a Comment