Dieng..... jadi salah satu destinasi touring jarak menengah yang akan dilakukan oleh Vico Riders bulan May lalu. Berhubung jarak yang cukup jauh yang berada di tengah Jawa Tengah yaitu sekitar 450 km jadi diputuskan touring dilakukan dalam 3 hari supaya bisa menikmati objek pariwisata di Dieng. Nah touring kali ini diikuti 12 rider jadi yang menjadi teman si biru adalah 1 KLX 150, 1 Vixion, 1 CB150, 1 CBR 150, 2 Nmax, 1 ER6, 1 Ducati 795, dan 3 HD. Pada touring kali ini saya juga berkesempatan test BT rider V6 yang artikelnya saya tulis disini
Tikum or meeting point disepakati di KFC kalimalang (berhubung McD yang sebelahnya sudah bubar). As usual pasti ada aja yang ngaret, hehe tapi gak apa dari yang disepakati jam 5.30 jadi baru jalan 06.30.
Supaya singkat maka memang sengaja saya pilihkan via Pantura saja seperti biasa bagian depan ditempati yang mocil dan yang belakang yang moge. Sempat rombongan agak terputus di bypass Kerawang dan di ujung jalan Kerawang ada razia. Sempat 2 mocil di tengah rombongan di stop polisi karena bagian ekor yang moge ikut berhenti jadi dipersilahkan jalan lagi. Tancap gas lagi sampai sekitar jam 10.30 berhenti di SPBU sebelum masuk Cirebon sekalian refuel beberapa motor dan hidrasi ridernya dulu. Disini ada satu HD bermasalah ban belakangnya gembes dan bunyi angin keluar, kelihatannya bermasalah karena ban dalamnya bocor dan keluar melalui sela pentil dan velg. Utak-utik diakali akhirnya bisa dipakai jalan lagi sampai lunch di empal gentong Cirebon. Via Pantura juga perlu ekstra waspada karena mulai banyak jalan rusak terutama di sisi sebelah kanan, tidak semua jalannya mulus sehingga mengkhawatirkan untuk tancap hi speed
Di resto ini diputuskan 2 HD akan ke bengkel moge untuk perbaikan ban, HD roadking ini masih pakai ban dalem karena masih mengadopsi velg jari-jari. Setelah tambah angin melalui angin mini kompressor yang powernya diambil dari power outlet si biru, 2 HD ini melesat cari bengkel moge. Sisa rombongan 10 motor lainnya lanjut leha-leha di resto dan lanjut jalan setelah 2 HD tersebut ketemua bengkel. Meeting point direncanakan akan di Pekalongan. Benar saja ternyata setelah dibongkar ditemukan paku dan angin keluar melalui celah antara pentil dan velg, tadinya saya sudah pesimis kalau pentil teramputasi karena tekanan velg ketika angin habis.
Lunch Time |
Matahari mulai terbenam ketika didaerah Pemalang, keadaan ditambah parah lagi dengan turunnya hujan rintik-rintik yang membuat suasana tambah gelap, saya yang pakai lampu sorot tambahan saja masih merasa gelap apalagi rider lain yang tidak ada lampu tambahan plus kaca visor yang gelap. karena sudah magrib juga akhirnya berhenti di pom bensin Pemalang saja sekalian solat dan dinner sambil tanya-tanya arah menuju Dieng. Setelah rombongan HD datang perjalanan dilanjutkan lagi sekitar jam 19.30.
Masuk Pekalongan belok kanan melalui Kajen - Linggo Sari - Batur - Dieng sampai masuk ke penginapan Dieng Pass Homestay pukul 22.30. Sebetulnya jalan yang dilewati ini bagus sayang sudah malam jadi tidak bisa menikmati pemandangan yang ada. Jalan banyak diisi tikungan dan naik turun gunung serta keluar masuk hutan. Top abis ditambah dengan kualitas aspal yang baik dan jarang rusak sayangnya jalan sempit saja sih jadi ya belum maksimal untuk geber speed.
Masuk penginapan tidak pakai lama sudah banyak yang tepar kecapean termasuk saya juga habis staminanya di hajar banyak tikungan
Day 2: 15 May 2016
Subuh-subuh bangun dan kedinginan ternyata suhunya sudah sekitar 14 deg C dan berkabut, lanjut cari sarapan khasnya yaitu mie ongklok serta minum Purwaceng untuk doping karena badan masih pegal dan capek.
Pukul 08.00 mulai jalan-jalan dengan rute Telaga Warna - Kawah Sikidang - Candi Arjuna. Tapi ya menurut saya banyak yang bisa dilihat dan dilakukan ya di kawah Sikidang ini. Banyak yang jual cenderamata, telur rebus kawah, sewa motor trail, sampai foto dengan burung hantu dan kuda. Seru juga ketika suasana tiba-tiba berkabut tapi membuat kawahnya semakin sulit terlihat.
Jajal motor trail |
Kawah Sikidang |
Candi Arjuna |
Telaga Warna |
Bukti Sampai Dieng |
Setelah puas berkeliling objek wisata di Dieng, pukul 12.00 lanjut menuju Wonosobo dan lunch di Sop Sapi EDS. Nyam nyam, empuk dan nikmat rasanya....
pukul 14.00 dari Wonosobo lanjut lagi sampai ke Tasik dan bermalam di hotel Crown. Jalur yang dipilih adalah jalur selatan Jawa sekalian jalan-jalan toh saya belum pernah lewat jalur ini. Wonosobo - Banjarnegara - Purwokerto - Ajibarang - Banjar - Ciamis - Tasik. Sepanjang perjalanan mostly hujan jadi rain suit tetap menempel di badan dan kami tiba di hotel sekitar pukul 22.00. Senang juga karena waktu berangkat pilih pakai APboot jadi tidak tembus hujan badai.
Mendekati masuk kota Tasik, sempat ada isiden kecil si Biru disundul dari belakang oleh CB150 gara-gara saya ngerem mendadak karena sempat confused dengan arah GPS. Alhamdulillah tidak ada yang jatuh cuma plat nomor masing-masing motor saja jadi korban. Tapi tidak salah memang jalur selatan banyak menyuguhkan pemandangan yang indah.
Mendekati masuk kota Tasik, sempat ada isiden kecil si Biru disundul dari belakang oleh CB150 gara-gara saya ngerem mendadak karena sempat confused dengan arah GPS. Alhamdulillah tidak ada yang jatuh cuma plat nomor masing-masing motor saja jadi korban. Tapi tidak salah memang jalur selatan banyak menyuguhkan pemandangan yang indah.
Day 3: 16 May 16
Etape terakhir di hari terakhir ini mungkin yang paling melelahkan karena harus berjuang melawan kemacetan ditambah stamina sudah habis terkuras di hari sebelumnya. Berangkat agak molor karena banyak yang masih nambah istirahatnya dan akhirnya berangkat jam 09.00. Traffic di Tasik memang cenderung lancar saja dan entah kenapa pada hari ini saya kok mau pairing HP GPS saya dengan BT rider yang saya miliki. Benar saja setelah sekitar 30 menit berjalan atau sekitar 20 km dari hotel ada telepon dari hotel memberikan informasi bahwa ada HP tertinggal yang rupanya milik rekan saya. Oh well, saya balik kanan bareng dengan kawan saya yang ketinggalan HP nya. Rombongan kembali berjalan dengan pergantian RC untuk bertemu kembali didepan sebelum masuk Bandung.
Wah berhubung cuma berdua ya ini kesempatan gas pol, apalagi teman saya pakai Nmax dan saya sudah tahu karakternya bukan slow rider. Masuk Tjiawi sampai ke sebelum Nagrek bisa betul-betul gas pol sambil uji teknik cornering yang sudah dikuasai, tapi tetap saja dengan Pilot Road 4 ini chicken strip yang kiri masih aja ada sisanya kayanya karena saya cenderung out - in - out kalau nikung ke kiri sehingga motor tidak terlalu rebah kalau ke kanan malah dipaksa di ambil jarak yang sama dari pinggir jalan bukan teknik out - in - out.
Masuk Nagrek yang jalur baru kembali lagi disuguhi track menikung demgam aspal mulus dan jalur yang luas menurut saya, seru beberapa kali telapak tangan hampir menyentuh aspal tapi ya pakai teknik hanging on the bike terpaksa rombongan sedikit saya tinggal dibelakang. Di Nagrek ini ada beberapa spot juga yang bagus untuk berfoto.
Masuk Bandung kemacetan yang paling berat adalah di daerah Cimahi yang sudah masuk sekitar pukul 15.00 sampai kopling hidrolis Ducati teman saya mulai loss karena kepanasan, akhirnya break dulu. Masuk Padalarang kami mau ambil jalan lurus menuju Cianjur ternyata sedang di cor dan jalan bergantian. Terpaksa rehat lagi didepan mini mart setelah sebelumnya paksa moge meliuk-liuk dan permisi minta mobil yang sedang antri maju sedikit-sedikit termasuk juga bantu pengedara motor lain naik di spot-spot yang licin.
Perjalanan lanjut lagi ke Cianjur dan dinner di rumah makan Bumi Aki serta lanjut ke arah Bogor. Rupanya jalur puncak yang turun ini sudah macet panjang oleh mobil, kelihatannya banyak yang cuti karena ada libur sekolah anak karena ujian. Di Bogor pukul 21.15 sekitar warung Jambu kami berpisah, saya jalan sendirian via jalan raya Parung tancap gas sampai ke rumah di Bintaro dengan selamat pukul 22.00. Sampai rumah langsung teler karena mulai berangkat touring sudah mulai flu dan batuk.
Alhamdulillah tambah lagi pengalaman dan keseruan selama touring ini. Terimakasih rekan-rekan Vico Riders, sampai berjumpa kembali. Total perjalanan yang ditempuh si biru adalah 1,104 km tanpa pengawalan polisi, tanpa sirine, tanpa mobil support maupun mobil towing. Alhamdulillah lancar semua
Open trip dieng
ReplyDeletetrip dieng murah
open trip dieng dari jakarta