16,000 km bersama........ Fortuner VNT TRD putih ini adalah varian fortuner yang bermesin diesel sudah hampir 1.5 tahun menemani saya dan keluarga besar bersama. Fortuner ada 2 versi yaitu yang bermesin bensin dan yang bermesin diesel dan masing-masing versi ini ada lagi variannya mulai dari yang 4WD, TRD version, dan yang reguler. Kebetulan yang ada di saya ini dan yang mau saya review adalah yang versi TRD diesel dan 2 WD berpenggerak roda belakang.
Gagah, besar, dan intimidatif itulah kesan pertama kalau lihat mobil ini pertama kali. Versi TRD ini sudah dilengkapi body kit antara lain spoiler belakang, side skirt, front and back skirt, turbo intake hood, dan spion parkir kecil yang ada di sebelah kiri. Spion kecil ini meski bentuknya imut-imut tapi sangat berguna buat lihat jarak bemper depan ke objek lain atau lihat ban sebelah kiri bakal jeblos apa enggak, yang sering naik mobil tinggi pasti tahu kesulitan perkiraan jarak sebelah kiri dan bagian depan mobil.
Versi TRD juga velg sudah desain khusus berwarna grey, pokoknya secara keseluruhan keren pol lah bagian eksteriornya ini dibandingkan para kompetitornya seperti Pajero atau Captiva
Interior
Entertainment system juga ok sudah double din DVD player terintegrasi dengan bluetooth yang bisa connect ke HP kita atau elektronik lainnya ditambah juga dengan layar monitor yang ada di tengah kabin jadi penumpang di depan sampai ke row 3 bisa menikmati inflight entertainment eh on road entertainment.
Fortuner ini juga sudah dilengkapi dengan double blower yang menambah kesejukan ruang kabin sampai row ketiga juga sudah ada blower
Khusus mobil mertua saya ini jok nya sudah pakai jok kulit menggantikan jok fabric bawaan dari pabrik.
Kekurangan bagian interior hanyalah interior yang mirip-mirip saja dengan Innova, hanya ada tambahan aksen saja sedikit dan juga row ketiga masih sama seperti Innova dimana lipat kursinya ke arah atas tidak bisa dilipat rata masuk ke dek belakang seperti kompetitor karena menurut saya dilipat ke atas itu sangat boros space dan berisik karena kursi hanya digantung.
Kenyamanan
Dulu di perusahaan saya yang lama, di lapangan kendaraan crew changenya adalah Fortuner tapi bukan yang TRD. Cukup paham dan hafal rasanya fortuner melibas aspal bagus dan jelek mulai dari Pekanbaru - Zamrud - Tanjung Butun, mau saya duduk di depan atau baris kedua gak pernah yang namanya mabuk darat atau terganggu sama bantingan shock breakernya.
Tapi beda halnya dengan versi TRD ini......... nah TRD ini kelihatannya shocknya sudah special design untuk high speed di jalan mulus jadi kalau lewat speed bumps or jalan rusak wah berasa banget bantingannya keras dan mengocok perut. Keuntungannya kalau high speed cornering or swerving mobil lebih mantap terasa karena bouncing lebih minimal.
Performance
Ciri khas dari diesel dengan turbo adalah desingan suara turbonya, cuit ..... cuit..... cuit..... ya seperti itulah. Fortuner dengan 2,500 cc plus turbo VNT menurut saya sudah cukup untuk membelah kemacetan ibukota tapi menurut saya sih performa mesinnya masih seperti kurang tenaga apalagi bagi saya yang sering nyupir captiva diesel yang hanya 2,000cc plus turbo masih lebih berasa tendangan akselerasinya. Segala jenis bahan bakar diesel mulai dari bio solar - pertadex - shell diesel and total diesel sudah dicoba tapi sama aja gak beda jauh kemampuan akselerasinya. Gak apalah lagipula ngapain ya tarik-tarikan bikin boros bahan bakar saja.
Konsumsi bahan bakar untuk bio diesel pemakain sekitar bintaro dan graha bintaro sektiar 1 : 8.4 saja, keluar kota ke Bandung maksimum hanya 1 : 10 or 11
Performa rem juga menurut saya tergolong jempolan pernah sekali hard breaking di lajur paling kanan tol gara-gara ada ban trailer lepas dan berhenti di jalur paling kanan serta sebelah kiri saya sudah ada mobil, tetap Fortuner berhenti lurus tidak melintir plus pedal rem bergetar hebat karena ABS bekerja, kecepatan ada disekitar 80 kpj dan rem habis sampai full stop.
Manuver karena shock lebih keras juga lebih unggul tapi hanya di jalan aspal yang mulus ya, kalau di jalan rusak hehe ampun deh
Dulu para driver mobil crew change bercerita kalau selama 3 tahunan hampir 4 tahun mobil Fortuner yang dipakai crew change tidak ada keluhan berarti, tidak ada major service atau turun mesin padahal dibawa terabas jalan rusak di kecepatan tinggi terus. Paling hanya ganti shock breaker saja beserta tie rod and ball joint yang menurut saya masih wajar, mesinnya tidak pernah diganti apa-apa hanya fast moving parts saja.
Verdict
Bagi yang sudah naksir and suka ya beli saja, plus minusnya sudah banyak disebutkan diatas tadi.
So far sampai artikel ini ditulis mobil sudah berjalan 16,000 km (mostly nyonya yang pakai) dan tidak ada keluhannya atau minta jajan maupun komplen spare part. Kalau saya sendiri sih kemana-mana masih seneng naik motor dong. Jadi ingat quote yang sempat saya baca "Driving a car is like watching a cinema but riding a motorbike is like starring one"
Omong-omong ini mobil Fortuner mertua saya mau dijual perawatan selalu di bengkel Toyota, contact for details ya......
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment