Ninja 650...... si biru ini adalah pilihan saya dan istri setelah pertimbangan yang cukup lama. Tadinya saya mau ambil yang naked alias ER6N mau dimodif untuk touring lengkap dengan box, tapi selera istri lain katanya lebih keren yang pakai fairing ya sudah ngikut aja dengan cita-cita untuk dijadikan motor sport touring kalau versys yang model lama yang lampu susun langsung ditolak mentah-mentah karena gede banget and kurang ganteng, hahaha. Rupanya cari warna biru ini susah sampai muter-muter beberapa dealer and akhirnya dapat juga di dealer daerah Bintaro yang merupakan dealer baru. 31 Agustus si Biru datang ke rumah dan mulailah petualangan saya dengan dirinya.........
kenapa diputuskan cari motor baru bukan seken aja padahal harga beda jauh? ini pertimbangan soalnya motor bakal dipakai tiap hari buat ngantor diluar agenda touring jadi butuh motor yang fresh. Kalau motor bekas ya kurang tahu recordnya dan sejarahnya gimana apalagi kalau udah modif-modif. Hari ini si biru sudah hampir 8 bulan pemakaian dan menginjak 11,000 km dengan jalur harian bintaro - pondok indah - blok A - Wijaya - Tendean - Gatsu pp
Feel & Ride:
Ini adalah motor 2 silinder tapi karakter beda jauh dengan 2 silinder adiknya ninja 250. Ninja 650 ini posisi badan lebih tegak dan torsi sudah nendang dari RPM bawah beda dan lanjut nendang di sekitar 7,000 keatas sampai red zone di 11,000. Wah jarang-jarang si biru saya geber di rpm ini sangat ngeri tenaganya harus di sirkuit. Kalau ninja 250 torsi bawah lemot baru berasa di 6,000 ke atas, jadi saya jauh lebih cocok pakai si biru karena saya pemain RPM bawah bukan RPM tinggi.
Buat jalan harian macet-macetan juga masih ok lebih lebar 2.5 cm masing-masing kiri dan kanan dibanding ninja 250 dan saya selalu buka kaca spion lah ya. Kalau sudah biasa juga bisa aja selap selip kaya bebek, spion gak takut lecet? haha pasti lecet kalau senggolan tapi lebih baik jadi kita tahu batas terluar motor and lebih safe daripada nyawa melayang.
Konsumsi bensin harian dalam kota 1 liter 18 km, Luar kota 1 : 22 - 23 km, rekor 1 : 27.7 km. Caranya biar irit ada di artikel ini ecoriding with er6
Berat sekitar 200 kg sangat lumayan berat buat yang belum biasa tapi kalau sudah biasa sih fine aja
Pros:
Cons:
Maintenance
Saya selalu ganti oli di kisaran 2,000 - 3,000 km sudah paling maksimum gak pernah lebih dari itu karena motor dipakai harian dan kena macet pastinya. Oli pun gak perlu yang fancy-fancy cukup pertamina enduro racing 10W-40 sudah sesuai dengan requirement kawasaki, harga per botol gak sampai Rp. 100,000 kalau gak salah. Filter oli pun ganti dengan yang ori kawasaki seharga Rp. 80,000 an setiap dua kali ganti oli or sekitar 4,000 - 5,000 km.
Busi juga baru sekali ganti di 7,700 km yang tipe iridium sama seperti standarnya kalau gak salah satunya sekitar Rp 100,000.
Kampas rem juga ganti di 9,500 km pakai yang ori habis hampir Rp, 900,000 untuk dua pasang depan, kalau yang belakang masih tebal.
Filter udara saya ganti dengan Ferrox yang pakai bahan stainless jadi gak perlu jajan filter udara lagi, kalau lihat penampakan yang ori dari kertas sepertinya perlu ganti tiap 5,000 km harganya Rp, 80,000 an kalau gak salah.
Buat rantai juga rutin semprot chain lube seminggu sekali tapi harus cari yang aman buat o-ring type chain, saya sih pakai semprotan rantai yang di jual di A*e hard**re ada teman lain pakai M*R kl gak salah aman juga.
Ternyata gak perlu yang aneh-aneh sama aja dengan motor kecil biasa barang yang perlu diganti dan maintenancenya beda harga part saja.
Acessories for sport touring
Protection setiap motor saya pasti saya kasih stiker transparan seluruh body, pegalaman di motor thunder sudah 6 tahun masih mengkilat padahal tidak pernah ke salon body motor selain itu juga kalau lecet di stikernya saja. Selain body juga saya kasih frame slider dan radiator guard.
Bercita-cita jadi sport touring jadi setelah berumur sebulan saya ajak ke Guci Tegal bersama teman-teman moge lain ternyata lengan bagian tricep pegal akhirnya saya tambahkan riser. Alhamdulillah setelah tambah riser jadi hilang pegalnya terutama kalau touring jalan pelan. Memang ergonomi tiap rider berbeda ada yang sudah klop dengan posisi standar saja
karena hobi mereng-mereng akhirnya saya ganti juga ke velg 6" and ban belakang 180 / 55 R-17, cukup menaikkan level pede dan kestabilan juga tentunya sampai chiken strip sisa sedikit saja setelah lewat jalur puncak pass dan kondisi berboncengan
Side stand extension buat pelebar tapak standard supaya gak ambles di tanah or batu, kejadian juga motor teman rubuh karena standarnya ambles
kalau parkir di pasir pantai pasti gak bakal bisa jadi harus pakai metode dibawah ini, seru juga lihat pasir pada berterbangan. hahaha
Knalpot masih standar blas karena saya suka masuk kampung tidak mau terlalu bising and terlalu mencolok akhirnya saya pasang saja klakson hella yang keong suaranya sudah nampol tenan.
Air radiator juga saya ganti dengan merek engine ice supaya lebih bisa menahan panas.
Perangkat GPS and charger juga gak lupa saya pasangkan berhubung sering jadi RC, ulasannya saya taruh di artikel ini GPS for touring
alasan safety juga saya pasang fog lamp supaya lebih terlihat baik ketika siang or malam membantu pencahayaan. Ini berpengaruh juga untuk buka jalan sebagai RC selain bunyi klakson. Lampu gak saya ganti HID karena warna kuning sudah terbukti lebih mampu menembus kabut dibanding putihnya HID
hmmm kayanya kurang apa lagi ya? hahaha jadi jajan terus, Kayanya sih gak apa lah ya asal gak kepikiran ganti BPKB. Semoga membantu sharenya.....
update, buat yang penasaran sama biaya perawatan and spare part bisa intip disini
kenapa diputuskan cari motor baru bukan seken aja padahal harga beda jauh? ini pertimbangan soalnya motor bakal dipakai tiap hari buat ngantor diluar agenda touring jadi butuh motor yang fresh. Kalau motor bekas ya kurang tahu recordnya dan sejarahnya gimana apalagi kalau udah modif-modif. Hari ini si biru sudah hampir 8 bulan pemakaian dan menginjak 11,000 km dengan jalur harian bintaro - pondok indah - blok A - Wijaya - Tendean - Gatsu pp
Feel & Ride:
Ini adalah motor 2 silinder tapi karakter beda jauh dengan 2 silinder adiknya ninja 250. Ninja 650 ini posisi badan lebih tegak dan torsi sudah nendang dari RPM bawah beda dan lanjut nendang di sekitar 7,000 keatas sampai red zone di 11,000. Wah jarang-jarang si biru saya geber di rpm ini sangat ngeri tenaganya harus di sirkuit. Kalau ninja 250 torsi bawah lemot baru berasa di 6,000 ke atas, jadi saya jauh lebih cocok pakai si biru karena saya pemain RPM bawah bukan RPM tinggi.
Buat jalan harian macet-macetan juga masih ok lebih lebar 2.5 cm masing-masing kiri dan kanan dibanding ninja 250 dan saya selalu buka kaca spion lah ya. Kalau sudah biasa juga bisa aja selap selip kaya bebek, spion gak takut lecet? haha pasti lecet kalau senggolan tapi lebih baik jadi kita tahu batas terluar motor and lebih safe daripada nyawa melayang.
Konsumsi bensin harian dalam kota 1 liter 18 km, Luar kota 1 : 22 - 23 km, rekor 1 : 27.7 km. Caranya biar irit ada di artikel ini ecoriding with er6
Berat sekitar 200 kg sangat lumayan berat buat yang belum biasa tapi kalau sudah biasa sih fine aja
Pros:
- Power and torsinya pas bener buat saya and dalam kota
- Penampilan keren apalagi yang warna biru, hahaha
- Stability ok banget apalagi buat nikung tapi jangan pakai ban standar yang dunlop sudah kadaluarsa
- Handling juga mantap asal sudah ganti ban
- Braking juga ok asal sudah ganti ban
- Riding quality joss
Cons:
- Buat VIN 2012 ban standar sudah kadaluarsa! segera ganti ban sebelum ndlosor setelah ganti ban dijamin riding quality bakal ok banget
- Panas bet kalau kena macet sampai ke paha and selangkangan, wajar buat mesin displacement besar
- Size tapak standar terlalu kecil makanya saya tambah side stand enlarger
- buat VIN 2012 juga, ada beberapa motor tangki berkarat jadi bermasalah ke performa. ulasannya ada di artikel ini klaim ganti tangki si biru
- Kadang kalau sudah kena macet berat dan kepanasan suka ngelitik kayanya wajar buat engine displacement besar yang akan menghasilkan kalor berlebih apalagi kita pakai di iklim tropis
- Spakbor depan kurang panjang jadi kotoran masih banyak nyiprat ke area mesin and radiator
Maintenance
Saya selalu ganti oli di kisaran 2,000 - 3,000 km sudah paling maksimum gak pernah lebih dari itu karena motor dipakai harian dan kena macet pastinya. Oli pun gak perlu yang fancy-fancy cukup pertamina enduro racing 10W-40 sudah sesuai dengan requirement kawasaki, harga per botol gak sampai Rp. 100,000 kalau gak salah. Filter oli pun ganti dengan yang ori kawasaki seharga Rp. 80,000 an setiap dua kali ganti oli or sekitar 4,000 - 5,000 km.
Busi juga baru sekali ganti di 7,700 km yang tipe iridium sama seperti standarnya kalau gak salah satunya sekitar Rp 100,000.
Kampas rem juga ganti di 9,500 km pakai yang ori habis hampir Rp, 900,000 untuk dua pasang depan, kalau yang belakang masih tebal.
Filter udara saya ganti dengan Ferrox yang pakai bahan stainless jadi gak perlu jajan filter udara lagi, kalau lihat penampakan yang ori dari kertas sepertinya perlu ganti tiap 5,000 km harganya Rp, 80,000 an kalau gak salah.
Buat rantai juga rutin semprot chain lube seminggu sekali tapi harus cari yang aman buat o-ring type chain, saya sih pakai semprotan rantai yang di jual di A*e hard**re ada teman lain pakai M*R kl gak salah aman juga.
Ternyata gak perlu yang aneh-aneh sama aja dengan motor kecil biasa barang yang perlu diganti dan maintenancenya beda harga part saja.
Acessories for sport touring
Protection setiap motor saya pasti saya kasih stiker transparan seluruh body, pegalaman di motor thunder sudah 6 tahun masih mengkilat padahal tidak pernah ke salon body motor selain itu juga kalau lecet di stikernya saja. Selain body juga saya kasih frame slider dan radiator guard.
Bercita-cita jadi sport touring jadi setelah berumur sebulan saya ajak ke Guci Tegal bersama teman-teman moge lain ternyata lengan bagian tricep pegal akhirnya saya tambahkan riser. Alhamdulillah setelah tambah riser jadi hilang pegalnya terutama kalau touring jalan pelan. Memang ergonomi tiap rider berbeda ada yang sudah klop dengan posisi standar saja
karena hobi mereng-mereng akhirnya saya ganti juga ke velg 6" and ban belakang 180 / 55 R-17, cukup menaikkan level pede dan kestabilan juga tentunya sampai chiken strip sisa sedikit saja setelah lewat jalur puncak pass dan kondisi berboncengan
Side stand extension buat pelebar tapak standard supaya gak ambles di tanah or batu, kejadian juga motor teman rubuh karena standarnya ambles
kalau parkir di pasir pantai pasti gak bakal bisa jadi harus pakai metode dibawah ini, seru juga lihat pasir pada berterbangan. hahaha
Knalpot masih standar blas karena saya suka masuk kampung tidak mau terlalu bising and terlalu mencolok akhirnya saya pasang saja klakson hella yang keong suaranya sudah nampol tenan.
Air radiator juga saya ganti dengan merek engine ice supaya lebih bisa menahan panas.
Perangkat GPS and charger juga gak lupa saya pasangkan berhubung sering jadi RC, ulasannya saya taruh di artikel ini GPS for touring
alasan safety juga saya pasang fog lamp supaya lebih terlihat baik ketika siang or malam membantu pencahayaan. Ini berpengaruh juga untuk buka jalan sebagai RC selain bunyi klakson. Lampu gak saya ganti HID karena warna kuning sudah terbukti lebih mampu menembus kabut dibanding putihnya HID
hmmm kayanya kurang apa lagi ya? hahaha jadi jajan terus, Kayanya sih gak apa lah ya asal gak kepikiran ganti BPKB. Semoga membantu sharenya.....
update, buat yang penasaran sama biaya perawatan and spare part bisa intip disini
Makasih loh om infonya, saya sebelumnya tertarik buat ngambil ini motor,tapi belum tau masalah servis dan konsumsi bbm nya hehe
ReplyDeleteSudah mulai ber umur motor nya. Biasanya kalau bekas udah mulai banyak yang minta diganti ganti. Konsumsi bbm bisa 1: 16 - 20 km per liter tergantung cara bawanya
DeleteWokay om, kalo mau beli bekas biasanya rata2 yg minta diganti partsnya apa aja ya om kalo boleh tau?
ReplyDeletecoba cek di artikel ini om https://andarupratomo.blogspot.com/2018/05/panduan-membeli-er6-bekas.html
Deletehttps://andarupratomo.blogspot.com/2016/03/list-spare-part-er6-series.html
Oke om makasih banyak ya🙏
Delete