Tuesday, November 1, 2016

Safety Riding - Honda WMS

Safety Riding...... sudah ketiga kalinya saya ikutan lagi safety riding, kok gak bosan-bosan? ya ilmu itu harus dikejar terus dan harus diupdate terus toh? selain itu keamanan atau safety tetap menjadi prioritas kita semua dalam berkendara, ingat keluarga menunggu dirumah!. Lagipula kali ini ikutan yang gratis di sponsori Honda Wahana Makmur Sejati yang bertempat di Jatake Tangerang.



Di kantor saya sebelumnya sempat diadakan kelas teori safety riding, kemudian kawan inisiatif cari training yang handal dan kompeten. Alhamdulillah dapatlah link ke safety WMS ini dan langsung daftar and di schedulekan harinya. 



Ketika sampai di pagi hari jam 09.00 kami sudah disambut oleh para instruktur, cofee break refreshment, dan baju seragam yang sudah dipersiapkan. Selain seragam, motor berserta riding protection juga sudah dipersiapkan lo total ada 13 motor Honda yang bisa dipakai di area training, antara lain CB150R, Megapro, Revo, dan Vario. Apakah diperbolehkan pakai motor sendiri? boleh saja asal motornya Honda. Lagipula ogah naik motor sendiri kalau jatuh kan sayang ya. 


Line up motor untuk training

Sesi awal dimulai dengan sesi di teori di kelas dipandu oleh pak Siswanto, di kelas ini sangat di tekankan bahwa riding attitude, skill, dan patuh pada aturan sangatlah penting. Setelah sesi kelas dilanjutkan di lapangan yang dipandu oleh mas Adi "jotos" Sucipto yang merupakan langganan juara kompetisi safety riding di Jepang



Sesi kelas

Persiapan sebelum berkendara


  • Cek ketersediaan bensin dan buka tutup tangkinya. 

  • Cek kemampuan rem depan belakang. 

  • Cek lampu, sein, dan klakson. Ini modal utama kita agar dapat dikenali oleh pengendara yg lain.

  • Cek tekanan dan level keausan ban. Cara cek keausan ban adalah cari tanda segitiga kecil di samping ban dan tarik garis lurus ke arah permukaan ban (posisi TWI atau thread wear indicator). Ada benjolan kecil di sela2 kembangan. Jika benjolan tersebut sdh sama dengan kembangan berarti ban sdh aus.

  • Gunakan kelengkapan berkendara - helm, sarung tangan, jaket dan sepatu. 
Helm usahakan pakai yg full face. Tapi jika harus pakai yg half face maka pilihlah yg ukurannya benar2 pas agar helm tidak bergoyang begitu juga untuk helm full face
  • Pemanasan yang cukup terutama di bagian tangan dan kaki.


Pemeriksaan sebelum berkendara

Riding Position
  • Kepala tegak lurus ke depan.

  • Bahu dan punggung rileks.

  • Tangan menekuk sedikit tapi tidak boleh melebihi lebar stang. Posisi rileks agar getaran stang dapat diredam oleh tangan.

  • Letakkan tangan di tengah grip gas. Patokannya lebar satu telunjuk dari pinggir grip. 

  • Jangan meletakkan jari di tuas rem dan kopling. Hindari mengerem sambil nge-gas. Fokuskan jari-jari tangan untuk full memegang grip agar didapatkan handling yg maksimal.

  • Kepit tangki dengan paha. Untuk motor bebek dan matic, kaki harus lurus ke depan dan sejajar bodi motor. Posisi duduk yg paling enak adalah ketika baru pertama meletakkan pantat di jok. Jika dirasa sdh kurang nyaman, berdirilah dan duduk kembali.

  • Posisikan ujung telapak kaki kanan secara ringan di atas tuas rem belakang. Posisi telapak lurus ke depan. Telapak kaki kiri posisinya di atas tuas perseneling. Usahakan menggunakan sepatu berhak agar posisi telapak kaki tidak bergeser.



Braking dengan kecepatan 40 km/jam:
  • Rem belakang saja: berhenti setelah 20 meter dan ban belakang sliding.


  • Rem depan saja: berhenti setelah 16 meter dan cenderung stoppie.

  • Rem kombinasi: berhenti setelah 8 meter


Tips mengerem (panic brake): rem dengan kombinasi depan belakang. Kepit tangki dengan kuat. Jangan mengurangi gigi atau tarik kopling. Biarkan mesin yg membantu pengereman. Tekan kopling dan kurangi gigi ketika motor sudah berhenti. Apabila kopling di tarik duluan dan menggunakan rem belakang saja motor akan berhenti di atas 8 meter






Manuver / Slalom / Cornering

  • Tangan harus santai namun tetap kuat untuk menarik ulur stang.

  • Ketika berbelok, posisikan badan sejajar dengan motor. Belokkan stang untuk mendapatkan sudut yang sesuai.

  • Ketika berbelok, rem di titik pas sebelum berbelok dan pindahkan gigi turun. Beloklah dengan gas digantung. Ketika motor sdh mulai lurus, naikkan gas kembali.

  • Lakukan manuver dengan satu kali gerakan, jangan putus - putus dan ragu - ragu

  • Jangan tambah gas atau gunakan rem depan ketika setir berbelok bisa jatuh atau melebar manuvernya

  • Body position ketika tambah gas sedikit membungkuk ke depan ketika breaking atau mau belok body tegak kembali

  • Ketika slalom butuh mengurangi kecepatan gunakan rem belakang
Antri slalom course

Slalom and cornering course

Narrow plank (berkendara di satu garis lurus dengan sangat lambat)
Posisikan badan diam, kepit tangki, hanya gunakan rem belakang dengan berulang kali serta sedikit-sedikit bersamaan dengan buka kopling dan sedikit gas. Gerakkan stang ke kanan-kiri untuk menjaga keseimbangan. Teknik ini usefull di jalanan macet supaya tidak turun kaki ketika macet atau ketika banjir. Level instruktur sih jarak 6 meter bisa 42 detik, bingung sampe yang lihatnya.

Antri narrow plank

Di sesi praktek ini berulang kali instruktur memberi tahu tidak perlu takut jatuh disini karena kita berada di track aman tidak ada lalu lalang kendaraan berat hanya ada teman yang beberapa detik dibelakang. Saya kemarin pakai honda CB150 gas pol seringnya di gear 1 saja buat di slalom course tapi gak jatuh juga meski sering slide ketika injak marka jalan.
Disini ada juga Honda CB650F dan CB500R tapi sayang gak boleh dipakai latihan jadi ya kita pakai buat foto-foto saja
CB650F

CB500R

Beberapa hal memang berbeda tekniknya dengan teknik safety riding saya dari kepolisian yaitu:
  • Riding position motor matic kalau di kepolisian diajarkan kaki rider ada di footstep belakang sedangkan di WMS diajarkan kaki didalam dek dan lurus.
  • Cornering / Slalom di kepolisian pakai teknik counter weight seperti moto cross, di WMS badan lurus dengan motor
  • Teknik meremas kopling tangan kiri hanya 2 jari saja, di WMS pakai 4 jari
standar cara riding di jepang ini memang selain standar di safety riding juga di kompetisi slalom seperti gymkhana jadi body rider lurus dengan body motor tidak lebih keluar atau lebih kedalam.
gimana menyikapinya? ya kalau saya sih ambil yang paling enak saja yaitu kaki rider di footstep belakang, counter weight, dan 2 jari untuk kopling. 
Safety riding instruktur dari kepolisian bisa dilihat disini
Pulang belajar mampir ke Curug sekolah para pilot

Special thanks to tim safety WMS dan Honda 
Semoga berguna......


No comments:

Post a Comment