Showing posts with label aerox 155. Show all posts
Showing posts with label aerox 155. Show all posts

Tuesday, January 4, 2022

Goodbye Koneng Aerox 155

Koneng...... setelah 3-1/2" tahun bersama dan 21,000 km tibalah saatnya untuk berpisah. Sebenarnya yang saya put on sale adalah 1 motor baru lagi CB150X (yang belum ada namanya) dan RedZee, tapi berhubung teman gak jadi ambil RedZee jadinya malah si Koneng yang laku duluan. Koneng sebetulnya termasuk motor yang tidak rewel, desain yang keren, bagasi yang luas, tapi sayang top speed nya saja kurang tinggi. List oprekan bisa teman-teman search saja di blog ini.



Thursday, March 18, 2021

Footstep Racing Underbone Aerox

Footstep...... kebiasaan saya kalau naik motor adalah posisi kaki ditekuk ke belakang layaknya naik motor sport meski saya sedang naik motor matic, jadi kaki seringnya saya naikkan ke footstep boncenger dibelakang. Rupanya di si Koneng hal ini kurang bisa dilakukan karena posisi kaki terlalu tertekuk dan terlalu ke belakang. Oleh karena itu saya request ke mekanik saya untuk membuat footstep underbone untuk si Koneng karena yang ada di pasaran body plastiknya harus di copot sedangkan saya tidak mau adanya yang di copot maupun di coak.




Wednesday, January 27, 2021

DIY Ganti Saklar / Handle Kanan Aerox 155 Part II - Hazard Lamp and Fog Lamp

 Saklar kanan....... artikel ini sebetulnya lanjutan dari artikel sebelumnya (disini) dimana saya ganti saklar kanan untuk hazard dan fog lamp. Kali ini kebetulan saya sudah dapat saklar kanan model Aerox S version dengan harga murah (sekitar Rp. 100,000)









Thursday, December 17, 2020

Dimple Porting dan Pembersihan Mesin Aerox 155

Dimple Porting........ bahasa ini awalnya asing bagi saya karena lebih sering mendengar oprekan porting polish dimana porting polish adalah membuat licin permukaan intake dan output ruang bakar sehingga udara lebih mudah masuk kedalam ruang bakar. Nah bagaimana dengan dimple porting? kalau kita lihat bola golf yang banyak memiliki coakan di permukaan bolanya nah seperti itulah yang akan dilakukan pada mesin kita.


Friday, October 2, 2020

End Of Use Pirelli Angel Scooter - Aerox 155

Angel Scooter...... sudah menemani si Koneng selama 2 tahun dan sekitar 15,000 km. Performancenya memuaskan selama saya pakai AS baik itu di aspal kering maupun aspal basah, bisa diintip juga disini untuk impresi awalnya. Langsung saja deh gimana reviewnya setelah 15,000 km pemakaian, cekidot.....


Friday, September 18, 2020

Modifikasi Knalpot R9 Misano Part II - Aerox

R9....... Misano series adalah knalpot yang sudah terpasang di si Koneng Aerox saya selama 1 tahun lebih ini. Riset cukup panjang juga saya lakukan mulai dengan pasang DB killer (artikel disini) sampai mengecilkan leher knalpot (artikel disini). Tapi tetap saja namanya manusia pasti tidak puas juga jadi kembali saya mau oprek. Di konfigurasi terakhir suara nya jadi lembut banget dan tarikan lebih ngisi, saya inginnya knalpot ini lebih galak suaranya dan juga tarikannya lebih yahud lagi. Setelah sebelumnya melakukan perbaikan karbon di mas Birin dari BR knalpot (artikel disini) jadi saya percayakan lagi modifikasi ini ke bengkel yang sama. 




Saturday, August 22, 2020

Review Paddock Depan

Paddock..... jadi barang wajib yang harus ada di parkiran motor semenjak saya pakai motor sport jaman dahulu. Paddock belakang sering dipakai untuk membuat motor sport berdiri tegak lurus karena ketiadaan standar tengah. Efek buruknya pengunaan standar samping yang terus menerus adalah seal shock depan sebelah kiri bisa jadi aus duluan dan minta diganti karena bocor. 

Nah karena sering WFH (work from home) seperti ini, ban depan yang menjadi tumpuan ketika paddock belakang terpasang akan ter eskpos lama dengan lantai parkir, kebetulan parkiran motor di rumah pakai batu sikat jadi kalau parkir lama berbekas di ban selain itu untuk motor yang sering diparkir lama ban nya akan terdeformasi bentuknya karena tekanan yang terus menerus di satu bagian yang sama. Selain itu tentunya penggunaan paddock depan akan mempermudah proses cuci ban depan tidak perlu geser-geser lagi posisi motor.




Wednesday, July 3, 2019

Modifikasi Knalpot R9 Misano - Aerox

R9 Misano modification...... berawal dari ketidakpuasan saya dengan knalpot R9 Misano di Aerox saya yaitu ngempos dan baru mendingan setelah pasang DB killer yang artikel nya ada disini. Maka saya mulai cari-cari bagaimana cara meng optimalkan performance dari R9 yang terpasang ini, masa performance knalpot racing masih kalah dibandingkan knalpot standar.
Mulai dari setel CO yang ternyata tidak bisa, pasang open looper yang masih saya pending, dan terakhir akhirnya diputuskan untuk ubah ukuran header.




Tuesday, April 9, 2019

Review Knalpot R9 Misano - Aerox / Nmax

R9 Misano...... jadi pilihan knalpot untuk si Koneng setelah terlibat accident yang artikelnya saya ulas disini. Tadinya hampir beli Daytona yang suaranya terdengar lebih bulat dan bold tapi saya kok kepincut dengan R9 Misano yang tampilannya lebih manis dan berkelir hitam seperti knalpot bawaan karena memang saya tidak suka yang mentereng.





Monday, April 8, 2019

Upgrade CVT - Per Kampas Kopling (Sentri) Aerox

Per Kopling...... jadi sasaran modifikasi kali ini setelah saya modifikasi CVT sebelumnya yang ada di artikel disini. Karakter si koneng saya setelah modifikasi CVT yaitu agak mengerung di RPM tengah meski terbayar dengan naiknya torsi dan akselerasi yang lebih baik. Tapi saya masih berkeinginan untuk menurunkan RPM mengerungnya ini dengan mengganti per kopling atau per sentri dengan yang 1,000 RPM speknya berdasarkan ulasan blogger dan vlogger yang banyak beredar.



Tuesday, March 12, 2019

Accident with Aerox - Broken Center Stand

Accident.... suatu hari di hari Senin pukul 05.45 setelah melewati STAN Bintaro saya membuntuti Vixion yang menyalip Yaris merah lewat sisi kanan nya, dengan posisi jalan yang agak menikung ke kanan ketika saya menyalip dan stang sudah melewati bemper mobil tiba-tiba jeder..... klenteng klenteng klenteng.... rupanya itu mobil sepertinya tidak sadar saya menyalip dan tiba-tiba melaju ke arah kanan sehingga menyenggol motor saya. Padahal saya sudah masuk lebih dari setengah jalur lawan arahnya. Ngantuk sepertinya yang sedang menyetir, sedangkan motor Vixion yang ada didepan saya selamat karena pakai knalpot racing.



Wednesday, February 27, 2019

Perbaikan Performa Shock Depan - Aerox 155

Shock depan...... merupakan salah satu yang saya keluhkan di motor Aerox karena ketika hard breaking dengan rem depan dan jalan keriting sering terasa shock seperti oblak dan klotok-klotok berasa sampai ke stang rider. Ini terjadi lebih parah lagi kalau sedang berboncengan jauh lebih terasa lagi oblaknya.



CVT Modification - Aerox 155

CVT..... continous variable transmision merupakan bagian yang bertugas untuk memindahkan daya dari mesin ke ban pada sepeda motor matic. Pada komponen inilah daya dari mesin terbuang, dari beberapa literatur ada yang bilang sampai 30% terbuangnya. Tapi ini juga make sense sih karena kalau kita test akselerasi motor matic ditandingkan dengan motor rantai seringkali yang berpenggerak rantai lah yang lebih unggul bisa ngacir duluan.

Si Koneng Aerox 155 saya jadi korban kali ini untuk di oprek sektor CVT nya, berdasarkan ubahan yang sudah dilakukan di
Burgman bapak saya yang artikelnya bisa dilihat disini. Keluhan utama Koneng adalah top speed yang saya rasa hanya mentok di 110 kpj dengan berat badan saya sekitar 78 kg, jadinya saya penasaran untuk menaikkan top speed Koneng meski akselerasi menurut saya sih sudah cukup meski terasa ada sedikit sekali lag di RPM bawah. Nah kalau bro sis mau tau karakter Aerox 155 bisa intip di artikel ini





Tuesday, January 22, 2019

Ganti Caliper Rem Depan Aerox - Upgrade Rem

Pengereman..... merupakan nyawa kita dalam berkendara. Akselerasi dan top speed mudah di raih dan siapapun bisa melakukannya, tapi masalah timbul apakah kendaraan anda dengan kecepatan tinggi apakah bisa di rem dengan sempurna? Accident sering kali terjadi salah satunya karena gagal melakukan pengereman dan siapa pun tidak mau mengalami hal ini kan? 


Semenjak Aerox menjadi tunggangan harian, saya rasakan kalau rem nya terutama rem depan bekerja senin kamis - di rem hari senin berhenti kamis. Rem depan cenderung ngeloyor saja tidak bisa menghentikan motor as expected malah lebih pakem rem belakangnya. Setelah ganti ban IRC dengan Pirelli Angel Scooter yang artikel nya ada disini, barulah saya rasakan kalau masalah pengereman sedikit terobati meski belum signifikan. OK kira-kira apa saja yang perlu di ganti kalau mau upgrade pengereman?



Tuesday, November 13, 2018

Review Pirelli Angel Scooter - Aerox 155

Pirelli....... jadi ban pilihan saya untuk menggantikan ban IRC bawaan si koneng. Dulu waktu masih pelihara si Biru, merek Pirelli ini saya hindari karena termasuk ban sultan dengan harga selangit dan millagenya yang tidak tinggi tapi memang sih banyak yang bilang kalau bannya lengket betul sama aspal. Ternyata lain hal nya dengan Pirelli Angel Scooter ini yang harganya bersaing dengan ban mid class sekelasnya seperti Michelin, Maxxis, dan lainnya karena sudah dibikin lokal di Indonesia. 

Ban si koneng dari yang awalnya 110/80-14 dan 140/70-14 saya ganti dengan 120/70-14 dan 140/70-14 dengan merogoh kocek sekitar Rp. 880,000 sudah sama pasang. Alasan utama ganti ban sebenarnya untuk upgrade pengereman dan cornering. Bagaimana reviewnya setelah berjalan sejauh 3,300 km dengan kondisi shock breaker semuanya masih standar pabrikan serta sudah dibawa touring juga? cekidot....



Wednesday, September 19, 2018

Review Veloscope - Aerox 155

Veloscope...... adalah karya anak bangsa yang memperbesar flow area intake udara ke area filter udara. Pada Yamaha Nmax maupun Aerox intake udara sebelum masuk ke filter menghadap bawah dan tersembunyi tapi dengan adanya Veloscope ini intakenya diperbesar dibagian depan filter udara atau section depan filter udara.






Thursday, September 6, 2018

Review Yamaha Aerox - 3,200 Km Bersama

Si Koneng...... semenjak awal kemunculannya saya sudah dibuat jatuh hati oleh design dan lekukan body nya yang sporty. Berhubung si biru mantan saya (N650) sudah dijual dan saya tidak betah wira wiri ngantor pakai si putih beat pop istri saya jadilah saya meminang si Koneng yamaha Aerox 155 yang standar version. Kenapa saya pilih yang kuning? karena ya menurut saya paling bagus warnanya selain biru, masa iya mau pakai biru lagi. Koneng datang sekitar akhir May 2018 kemudian langsung saya bawa commuting ke kantor. Sampai dengan artikel ini dibuat kurang lebih saya sudah menempuh sekitar 3,200 km bersama baik commuting maupun touring. OK kira-kira gimana kesan serta positif dan negatifnya yang didapat selama 3 bulan dengan 3,200 km itu? cekidot.....




Friday, July 20, 2018

DIY Ganti Saklar / Handle Kanan Aerox 155 - Hazard Lamp and Fog Lamp

AHO...... automatic headlamp on, bagi sebagian orang kurang suka dan dianggap membebani spul pengisian ketika motor pertama kali hidup dan lampu langsung hidup. Belum lagi ditambah kalau mesin dimatikan lalu lampu tidak ikut mati jadi ikut makan setrum accu. Hal inilah yang memicu saya untuk membeli saklar kanan electricity untuk si koneng, beli yang murah aja cuma sekitar 100,000 saja sudah ada saklar tambahan untuk idling stop. Ya kelihatan murahan sih lebih kusam gak kinclong apalagi saklar kecil merah idlingidling nya, but who cares?



Monday, July 2, 2018

Review Accent Wire dan Cyclone - Aerox 155

Racun..... kali ini yang mau di coba adalah racun untuk akselerasi yaitu accent wire atau dikenal kabel setan dan  intake cyclone. Pertama yang saya pasang adalah accent wire kebetulan karena penasaran serta sangat happening saya pilih tipe yang performance series bukan yang reguler. Kemudian cyclone yang saya pilih adalah ITC trump cyclone mark III yang warna kuning.




Tuesday, June 12, 2018

DIY Body Protector Pad, Spakbor, Klakson Keong, and Hand Guard Aerox

Protection...... adalah hal yang pertama saya lakukan kalau memiliki tunggangan baru. Sama juga dengan nasib si koneng ini pasti saya kasih protection. Tadinya saya mau stiker full wrap body, cuma dengan pengalaman yang sudah-sudah kok rada males liat stiker transparan yang suka "ngangkat" dan jadi kurang sedap dipandang. Iseng-iseng cari di tokopedia kok dapet pad body protector dengan merek Iejimo.