Veloscope...... adalah karya anak bangsa yang memperbesar flow area intake udara ke area filter udara. Pada Yamaha Nmax maupun Aerox intake udara sebelum masuk ke filter menghadap bawah dan tersembunyi tapi dengan adanya Veloscope ini intakenya diperbesar dibagian depan filter udara atau section depan filter udara.
Apakah air dan kerikil bisa masuk? design nya dibuat sedemikian rupa dengan adanya kawat baja untuk menghindarkan kerikil masuk dan juga ada plastik arcylic dibagian paling dalam untuk meminimize air masuk dan juga entry port untuk udara. Kalaupun air masuk tidak perlu kuatir karena didalam filter udara ada 2 section, dimana section bagian depan dimana Veloscope ini berada ada sekat lagi sebelum masuk ke section belakang tempatnya elemen filter udara dan jalur udara ke section belakang ada corong jadi kalaupun ada air masuk akan sulit menembusnya.
Desain intake dari Veloscope juga dibuat corong seperti cyclone sehingga udara lebih mudah masuk.
Arcylic bagian paling dalam sebaiknya tidak dilepas atau diperbesar ukruannya karena menurut Yoga motoshop pembuat Veloscope ukurannya sudah melalui trial and error sekian lama. Jadi menurutnya tidak rekomen untuk membesarkan maupun mengecilkan lubang udara, larinya motor jadi gak enak.
Arcylic bagian paling dalam sebaiknya tidak dilepas atau diperbesar ukruannya karena menurut Yoga motoshop pembuat Veloscope ukurannya sudah melalui trial and error sekian lama. Jadi menurutnya tidak rekomen untuk membesarkan maupun mengecilkan lubang udara, larinya motor jadi gak enak.
Ok setelah pasang gimana impresi berkendara dengan menggunakan Veloscope ini? oh iya perlu saya infokan terlebih dahulu kalau sebelumnya si koneng Aerox saya ini sudah pakai accent wire dan velocity (ITC trump) yang artikelnya bisa dilihat disini.
Pertama memang tidak berasa apa-apa ketika RPM rendah, tapi paling berasa ketika di RPM menengah menuju RPM tinggi lebih berasa lonjakan tenaganya, jadi kalau tikungan di RPM tengah digantung kemudian keluar tikungan kita tarik lagi ini enak betul lonjakan tenaganya jadi terasa kalau si Koneng "sweet spot" nya ada di RPM 5,000 sampai 7,000 an.
Di jalan ketika nemu teman riding di pagi hari Aerox hitam plat A yang tinggal di area dekat rumah saya, ternyata si Koneng masih bisa ngimbangi larinya Aerox hitam ini meski si hitam sudah ganti knalpot racing, yah not bad lah dengan bobot badan saya yang 78 kg.
Konsumsi bensin? sebenarnya sama aja tapi jadi lebih boros sedikit karena lebih sering tarik gas.
Konsumsi bensin? sebenarnya sama aja tapi jadi lebih boros sedikit karena lebih sering tarik gas.
Semoga berguna.....
*** foto-foto veloscope saya comot dari google karena gak sempat foto waktu pasang di si Koneng
Untuk cara pemesana gimana kk
ReplyDeleteTo make reservations about the cows
ReplyDeletehmm interesting, by RDP
ReplyDelete