REDEX...... Honda CB150X berwarna merah ini akan menemani hari-hari saya bermotor kedepan menggantikan si Koneng Aerox 155 yang sudah berpindah tangan. Menarik juga sebenarnya kenapa kok saya bisa ambil motor ini, yaitu berawal dari ajakan sahabat saya ketika CB150X ini launching. Tadinya motor ini mau saya beli kemudian di jual lagi. Ketika saya coba iklankan CB150X, saya juga menawarkan si Koneng Aerox 155 ke teman di kantor juga. Ternyata malah lebih cepat lakunya si Koneng dibandingkan Redex. Setelah 1 bulanan Redex bertapa di bengkel langganan untuk modifikasi dan menunggu plat nomor keluar, akhirnya sampai juga di Balikpapan deh.
Koneng saya jual dengan pertimbangan bahwa di kota Balikpapan tidak sepadat kota Jabodetabek jadi pemakaian motor matic bisa dibilang kurang optimal disini. Meski tidak bisa dipungkiri motor matic masih menang fungsionalitasnya karena tinggal pelintir gas saja, bagasi besar, dan kaki lebih terlindung dari cipratan air ban depan.
Saya memang sudah sejak lama lirik-lirik motor adventure, pas banget si Redex ini memang dari segi tampilan ganteng (dibandingkan Versys 250) dan harga paling ekonomis (jelas ya karena 150cc). Untuk main di moge adventure sepertinya belum waktunya mengingat masih pandemi dan juga saya butuh motor yang lebih kecil untuk menemani RedZee Z900 merah (masih belum puas juga dengar suara 4 silindernya dan jambakannya). Kekurangannya secara visual dari selera saya hanyalah bagian buritan yang kurang gemuk, mungkin kalau terlalu gemuk akan menaikkan berat motor dan lebih motor kalau memakai side box.
Modifikasi dan review riding kita bahas dalam artikel terpisah ya.
Semoga bermanfaat......
Mantap om. Ditunggu artikel selanjutnya
ReplyDeletesiap om, in sya Allah
Delete