Transmisi matic...... pada kendaraan roda empat saat ini sudah menjadi default, baik yang automatic conventional, CVT, triptronic, dan turunan lainnya. Sangat berbeda dengan jaman dahulu dimana transmisi matic adalah hal yang menurut saya tergolong wah.
ANGL 2016 saya si Silvi saat ini baru menempuh jarak sekitar 58,000 km, dimana kalau mengacu ke panduan perawatan dari bengkel resmi Nissan pergantian oli transmisi ada di 100,000 km. Nah, karena saya mulai mendengar bunyi-bunyi halus di transmisi ketika mesin dingin tapi hilang ketika mesin panas maka saya bawa lah si Silvi ini ke toko oli Toda.
Terakhir saya ke Toda ini sekitar July 2019 ketika melakukan penggantian oli mesin pada 48,000 km, ketika itu oli transmisi di cek dengan mencelupkan sedotan dan warnanya masih bening kekuningan yang menurut mekanik masih ok. Setelah kurang lebih 10,000 km kemudian bagaimana warnanya? bisa di lihat dibawah ini hasil oli transmisi ketika di vakum
Wow kelihatan sekali sudah tidak layak pakai ya kalau berwarna hitam pekat seperti ini, pantas saja sudah mulai bunyi ketika mesin masih dingin meski tidak ada pengaruh apa-apa ke performance kendaraan. Bagaimana kalau kondisinya dilakukan pergantian pada 100,000 km? wah tidak terbayang deh oleh saya bisa-bisa malah transmisi CVT nya jebol duluan deh dan ganti diganti sampai 20 juta rupiah. Iya kalau masih garansi Nissan kalau sudah tidak garansi lagi gimana?
Oli transmisi yang saya pilih adalah merek PTT automat CVT full syntetic dengan harga sekitar Rp. 160,000 per botol (dibutuhkan 8 liter karena saya mau kuras, kalau isi CVT sendiri sekitar 7 liter). Kemarin oli PTT ini adalah yang paling tinggi spek nya di Toda jadi saya pilih.
Proses kuras dengan vakum serta flusing dan pengisian memakan waktu tidak sampai 1 jam. Final check warna oli transmisi ketika diambil dengan sedotan sudah merah fresh seperti buka botol tapi masih ada sedikit hitamnya.
Hasil vakum setelah flushing |
Oleh bengkel supaya tetap fit disarankan tiap 10,000 km buang 2 liter dan top up lagi 2 liter oli transmisi yang baru, atau setiap 20,000 km buang 4 liter dan top up 4 liter lagi yang baru. Serta pangurasan oli seperti yang saya lakukan ini dilakukan setiap 30,000 - 40,000 km. Kalau dipikir-pikir boros juga ya? ya namanya juga bengkel oli. Memang sih transmisi ini sering lebih di cuekin oleh pemilik kendaraan tapi sekalinya sudah sakit bikin jebol dompet lo.
Setelah penggantian alhamdulillah suara-suara samar aneh tiap pagi berkurang dan tarikan mobil jadi jauh lebih enteng. Damage costnya di Toda untuk 8 liter oli transmisi dan ongkos penggantian adalah Rp. 1,355,000. Karena belum puas saya tambahkan lagi aditif matic beli di online tapi masih ada rupanya bunyi nya. Mungkin karakternya kali ya?
semoga bermanfaat......
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletebro.. punya gw ANGL th 2014 jg.. keluhan sama.. KM 74000 tapi kalau mesin masih dingin, dipindah ke R, ada bunyi dengung nyaring.. apakah kudu flushing oli CVT jg.. tapi performance mobil tidak terpengaruh sama sekali
ReplyDeleteLebih baik di flushing juga om. Sekalian tambah aditif khusus matic beli di online saja. Banyak user yang matic nya ngadat sembuh dengan aditif itu. Cuma 100 ribuan aja harga aditifnya
Delete