Thursday, August 30, 2018

Touring to Ciletuh dan Ujung Genteng

Ciletuh..... jadi destinasi touring awal Agustus meski sudah happening jadi destinasi touring sejak awal tahun 2018 kalau tidak salah. Tapi Ciletuh ini tidak jadi tujuan akhir tujuan touring kali ini dikarenakan jaraknya terlalu dekat masih cocok untuk touring tektok saja, Ujung Genteng lah yang jadi destinasi akhir touring kali ini.




4 Agustus 2018
Pukul 06.45 rombongan sejumlah 14 motor berangkat dari SPBU Shell Padjajaran, routenya lewat Ciawi lanjut jalan raya Sukabumi ternyata dari per empatan Ciawi macet parah sampai simpangan jalan alternatif ke Puncak sehingga sekitar jam 8.30 kami baru bisa kumpul di SPBU Pertamina sebelum belok ke Cikidang. Pukul 09.00 kami kembali jalan via Cikidang yang aspalnya bisa dikatakan mulus sampai ke Pelabuhan Ratu.
Karena nanggung belum jam makan siang kami lanjut ke Ciletuh saja sampai di puncak Dharma sekitar pukul 12.00 lalu lanjut turun ke bawah sampai ke geopark Ciletuh. Aspal dari Pelabuhan Ratu sampai ke puncak Dharma bisa dikatakan mulus sekali lebih mulus dari Cikidang. Jalanan baru ke arah Ciletuh juga diwarnai dengan banyak tikungan sempit dan kerikil yang sampai ke tengah jalan hasil dari ban kendaraan roda 4 yang sering keluar aspal ban belakangnya, overall lumayan menyenangkan aspal Ciletuh ini meski banyak tanjakan curamnya juga. Dari puncak Dharma turun ke geopark Ciletuh lumayan banyak section yang rusak but overall masih tolerable.
Salah satu spot wajib foto bagi para riders






Di geopark Ciletuh kami memutuskan untuk ke curug Sodong Kembar yang relatif tidak jauh dari landmark geopark Ciletuh yang ada di tepi pantai. Sayangnya karena musim kemarau debit air tidak terlalu besar jadi air terjun nya terlihat mengering, mungkin kalau musim hujan disini bisa lebih deras dan banyak lagi debit airnya.




Selanjutnya kami lanjut gas lagi menuju Ujung Genteng sekitar pukul 15.30, berdasarkan Gmap perjalanan ke Ujung Genteng akan memakan waktu sekitar 2 jam. Actualnya sekitar pukul 17.30 kami tiba di penginapan Pondok Hexa yang merupakan penginapan di tepi laut, sempat was-was dengan peringatan BMKG kalau ombak di pantai Selatan Jawa akan sampai 4 meter.
Syukurlah ombak sudah pecah duluan jauh dari bibir pantai dan masih ada banyak karang sebagai pemecah ombak. Aspal jalanan dari Ciletuh sampai ke Ujung Genteng bisa dikatakan banyak keritingnya meski dibeberapa section ketemu aspal mulus sehingga bisa geber sampai 80 - 90 Kpj. Sayangnya karena sudah terlalu lelah kami tidak jadi melihat prosesi pelepasan anak penyu ke laut yang kebetulan sore itu ada jadwalnya.



Sea snake


5 Agustus 2018
Setelah mandi, beberes, dan sarapan rombongan kembali gas pukul 08.30 kali ini tidak melewati Ciletuh tapi via jalur Ciracap - Cigaru - Pelabuhan Ratu. Jalur hari ini relatif lebih high speed dibanding kemarin karena ini jalur besar dan aspal relatif mulus, banyak tikungan dengan enak kita lahap karena aspal mulus dan lebar. Hanya saja di Cigaru lumayan susah cari SPBU atau Indomaret sebagai rest area untuk buang air kecil.





Sekitar pukul 11 an kami tiba di Pelabuhan Ratu setelah refuel motor lanjut dengan lunch dan beli oleh-oleh di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Pelabuhan Ratu. Salah satu trik untuk dapat harga murah yaitu kita cari nelayan di TPI yang menjual sea food sesuai dengan selera kita kemudian nanti baru dimasak di resto TPI jadi harganya akan lebih murah dibanding kita langsung pesan di resto TPI yang ada di lantai atas itu. Rasa seafoodnya sudah pasti nikmat dan segar karena fresh semua, beli oleh-oleh sea food juga kita harus pandai-pandai menawar supaya dapat harga yang bagus.




13.00 kembali gas lagi lewat Cikidang - PLTP Gunung Salak - Leuwiliyang. Sore hari sekitar pukul 15.30 kami rest stop di PLTP Gunung Salak disini pemandangan indah dari atas gunung di tambah hawa nan sejuk plus aspal yang bagus ketika masu ke perkebunan teh. Sayang dari Cikidang sampai PLTP tembus ke Leuwiliyang cukup banyak spot jalan rusaknya begitu ketemu mulus banyak polisi tidurnya. Ada section yang bagus karena baru di beton di sekitar taman nasional gunung halimun salak cuma agak ngeri juga karena jarak antara beton ke tanah di pinggir jalan sangat tinggi kalau kejeblos alamat rusak parah motornya





Rombongan berpisah di Leuwiliyang sekitar pukul 17.00 sedangkan saya lanjut lewat Rumpin - Gunung Sindur - BSD. Alhamdulillah pukul 19.00 sudah tiba kembali di rumah.



Thank you for all riders, sampai ketemu di next touring.....




2 comments:

  1. Salam kenal omkuh, sehat selalu. :)
    Udah kemana aja btw ini om paling jauh?

    Salam,
    GILA TOURING

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga om, masih seputar Indonesia aja kita jalan-jalan pakai motornya om. Pada ada disini juga kok artikelnya

      Delete