Monday, March 27, 2017

Review Thule Roof Box Captiva

Thule..... jadi pilihan bapak saya untuk bagasi tambahan alias roof case atau roof box di mobil captivanya. Sebenarnya box ini sudah lama belinya ada mungkin sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu tapi dipakainya setahun sekali saja pas mudik lebaran selebihnya tersimpan rapi saja diatas lemari. Hari-hari Captiva ini tidak pakai roof box dan hanya tersisa roof rail beserta cross barnya saja (2 besi melintang yang menghubungkan roof rail kanan dan kiri). Nah roof box Thule ini baru kemarin dipakai lagi ketika liburan ke Kuningan Jabar bersama saya dan keluarga yang artikelnya disini, kalau artikel review mobilnya sendiri saya taruh disini.
   



Ini pertama kalinya saya jalan pakai captiva plus roof box dan kondisi roof box lumayan penuh ketika berangkat ke Kuningan dan jadi sangat penuh ketika pulang dari Kuningan karena rombongannya adalah 5 orang dewasa dan 3 anak-anak. Oh ya, box yang dipakai ini adalah Thule seri Ocean 100 kapasitasnya sekitar 360 Liter.
Apa yang saya suka adalah 4 pengait besi ke cross bar ada mekanisme sendiri untuk mengencangkannya sehingga meminimalisir terlepas tiba-tiba apalagi di kecepatan tinggi. Plus ada tali pengikatnya 2 set untuk mengikat barang bawaan yang ada didalam box.
Bukaan box juga ada disebelah kiri (entah kenapa di web kok banyak yang di kanan) dilengkapi dengan 1 anak kunci saja dan didalam box ada penahan ketika membuka di bagian kanan dan kiri box.


Max speed yang pernah diraih bapak saya dengan roof box penuh barang adalah 170 kpj, kalau saya kemarin ke Kuningan via Cipali cukup 150 kpj aja. So far di kecepatan tinggi tidak ada gejala limbung sama sekali begitu juga ketika menyalip rombongan bus atau truck tapi saya tidak tahu ya kalau ada angin samping yang kencang pasti akan berasa juga.


Cornering atau swerving (belok bergantian arah cepat) juga tidak terlalu berasa kecuali cornering high speed makin berasa mobil gampang miringnya. Swerving tidak terasa oleng mungkin karena terbantu suspensi belakang Captiva yang ada auto levelizer sehingga tidak amblas dan ketinggian tetap sama terus.




Ketika sedang pakai roof box ini harus diingat betul-betul ketinggian kendaraan yang bertambah tidak bisa masuk ke gerbang E-toll card atau gerbang tol khusus kendaraan kecil pasti akan mentok di portalnya begitu juga kalau masuk tempat yang ada portal kudu buka portal dulu, sekali mentok bisa pecah boxnya.



Penggunaan cross bar juga memberikan tambahan suara ketika high speed ada suara siulan baik itu ketika menggunakan box atau ketika box dilepas padahal cross bar beli ori punya Captiva tapi ya no big deal hanya suara saja, keempat point pengikat ke roof rail juga dilengkapi dengan kunci supaya terhindar dari tangan jahil.




Hujan badai jarak pandang hanya puluhan meter? gak masalah juga tidak ada air yang masuk meski antara top case yang berbahan plastik ABS dan bagian bawah yang warna hitam itu dari besi tidak dilengkapi karet hanya sistem overlap saja. Beda halnya dengan tidak pakai box modal diikat-ikat saja dijamin ikatan akan suka kendor belum lagi kalau hujan deras meski pakai terpal akan basah juga dari bagian bawah.
Sempat di tol Cikampek ada polisi di bahu jalan tiba-tiba kebut dan ada di samping kiri mobil mungkin mau nilang kali ya kalau bukan pakai box, biasanya mobil yang ikat barang di atap akan di stop polisi kalau di tol tapi karena pak polisi lihat ini box mahal akhirnya didiamkan saja, hehehe




Semoga bermanfaat.....




2 comments:

  1. Kalau boleh tahu crossbarnya merk apa ya om? Apakah modelnya bulat ya bukan pipih. Soalnya saya juga cari cati crossbar ori captiva acessories tidak ada om

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah dulu beli nya di beres andalan kebayoran om. Lupa liat mereknya apa karena cross barnya dirumah ortu. Bentuk nya agak pipih cenderung membu

      Delete